..

Internet of Things: Bagaimana IoT Bersinergi dengan Distributed Cloud dan Edge Computing?

  • CBNCloud
  • 6/10/2024, 12:00:00 AM

Internet of Things: Bagaimana IoT Bersinergi dengan Distributed Cloud dan Edge Computing? 

Dalam pesatnya perkembangan lanskap teknologi saat ini, tiga inovasi transformatif diyakini sedang membentuk masa depan: Distributed Cloud, Edge Computing dan Internet of Things (IoT). Masing-masing memiliki keunggulan tersendiri, tetapi potensi terbaiknya terungkap saat ketiganya berkonvergensi. Tidak hanya meningkatkan efisiensi kerja, sinergi IoT dan Cloud juga memicu inovasi di berbagai industri. Yuk, telusuri keterkaitan antara ketiga teknologi ini, sembari memahami bagaimana integrasi mereka mampu merevolusi dunia digital.

 

Daftar Isi:

  1. Memahami Konsep Utama Distributed Cloud, Edge Computing dan Internet of Things (Iot)
  2. Komponen Utama IoT
  3. Aplikasi IoT di Dunia Nyata
  4. Titik Pertemuan Distributed Cloud, Edge Computing dan IoT
  5. Bagaimana Edge Computing Memengaruhi IoT?
  6. Korelasi antara Edge Computing dan IoT
  7. Bagaiman Distributed Cloud Meningkatkan IoT?
  8. Sinergi IoT, Distributed Computing dan Edge Computing
  9. Kesimpulan

 

Memahami Konsep Utama Distributed Cloud, Edge Computing dan Internet of Things (Iot)

  1. Distributed Cloud, atau infrastruktur cloud terdistribusi, mengacu pada perluasan layanan public cloud ke berbagai lokasi fisik walaupun tetap dikelola secara centralized (tersentralisasi) atau terpusat oleh penyedia public cloud. Model ini memungkinkan data dan aplikasi diproses lebih dekat ke tempat di mana pemrosesan terjadi, sehingga kinerja meningkat dan latensi berkurang.

    Apa dan bagaimana mengenai distributed cloud sudah pernah kami bahas di blog CBNCloud. Kami bahkan melebarkan diskusi ke arah peluang dan tantangan dalam bertranformasi ke distributed cloud.

     

  2. Edge Computing, atau yang biasa juga diset Komputasi Tepi, melibatkan pemrosesan data di “tepi” (edge) jaringan sehingga dekat dengan sumber data, daripada di data center terpusat. Kondisi ini mengurangi jumlah data yang perlu dikirim ke cloud, sehingga latensi dan penggunaan bandwidth bisa dikurangi.

    Pada artikel sebelum ini, kami juga sempat membandingkan edge computing dan cloud computing, di mana perbedaan utama dalam mendukung bisnis Anda kami bahas tuntas.

     

  3. Internet of Things (IoT) mengacu pada proses menghubungkan barang fisik ke internet. Teknologi IoT terdiri dari perangkat fisik atau sistem hardware yang menerima dan mengirim data melalui jaringan tanpa intervensi manusia. Beberapa contoh perangkatnya adalah sensor, kendaraan otonom, rumah dan arloji pitar, hingga perangkat IoT industri. Tujuan utama IoT adalah menciptakan ekosistem yang mulus, di mana beberapa perangkat bekerja sama untuk meningkatkan efisiensi, kenyamanan dan pengambilan keputusan.

 

Komponen Utama IoT

IoT terdiri dari berbagai komponen utama yang bekerja sama untuk menciptakan jaringan perangkat yang terhubung, berkomunikasi, dan bertukar data. Bersama-sama, komponen-komponen ini membentuk fondasi IoT yang memungkinkan otomatisasi, efisiensi, dan inovasi di berbagai sektor.

 

Berikut beberapa komponen utama IoT:

  1. Sensor dan Actuator. Keduanya adalah elemen dasar dari perangkat IoT. Sensor mengumpulkan data dari lingkungan, sedangkan actuator bertindak berdasarkan data yang diproses.
  2. Konektivitas. Perangkat IoT mengandalkan berbagai opsi konektivitas termasuk WiFi, Blutooth, jaringan seluler, dan pilihan lain, untuk saling berkomunikasi dengan sistem pusat.
  3. Pemrosesan Data. Data yang dikumpulkan oleh perangkat IoT harus diproses dan dianalisis untuk mendapatkan wawasan dan tindakan yang bermakna.
  4. User Interface. Interface seperti aplikasi mobile atau dasbor web, memungkinkan pengguna untuk berinteraksi dengan dan mengendalikan perangkat IoT.

 

Aplikasi IoT di Dunia Nyata

Bagian ini akan mendiskusikan beberapa contoh konkret dari aplikasi IoT di dunia nyata. Tak dapat dipungkiri, aplikasi ini sedang mengubah cara kita hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia sekitar.

  1. Smart City. Integrasi edge computing dan distributed cloud dalam aplikasi IoT memungkinkan kota menjadi pintar dalam mengelola sumber daya dengan lebih efisien. Sebagai contoh, lampu lalu lintas dan sistem pengawasan dapat memproses data secara lokal untuk pengambilan keputusan real-time, sementara analisis data yang lebih luas di seluruh kota ditangani oleh sistem distributed cloud.
  2. Kesehatan. Dengan menggunakan edge computing, perangkat kesehatan dapat memantau tanda-tanda vital pasien secara real-time, memberikan umpan balik dan peringatan segera. Dengan distributed cloud, perangkat tersebut dapat menyimpan dan menganalisis data kesehatan jangka panjang untuk mendukung model perawatan kesehatan prediktif.
  3. Manufaktur. Dalam pengaturan industri, sensor dan mesin IoT dapat menggunakan edge computing untuk memantau operasi dan melakukan pemeliharaan prediktif. Sumber daya distributed cloud memastikan bahwa semua data yang dikumpulkan tersedia untuk analisis komprehensif dan optimalisasi proses manufaktur.

 

Titik Pertemuan Distributed Cloud, Edge Computing dan IoT

Baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi, distributed cloud, edge computing dan IoT membawa inovasi signifikan. Titik pertemuan dari ketiga teknologi ini menciptakan ekosistem yang cerdas, responsif dan terintegrasi, membuka peluang baru untuk aplikasi dan layanan yang lebih efektif.

 

Berikut beberapa titik pertemuan dari distributed cloud, edge computing dan IoT:

  1. Peningkatan Analitika dan Pengolahan Data

    Edge computing mendekatkan komputasi pada perangkat IoT, memungkinkan pengolahan data secara real-time. Ketika digabungkan dengan distributed cloud, data yang memerlukan analisis lebih lanjut dapat dengan mulus dikirim ke node cloud lokal, mengurangi latensi dan meningkatkan responsivitas. Sebagai contoh, dalam kendaraan otonom, edge computing menangani pengambilan keputusan langsung, sementara distributed cloud dapat memproses dataset yang lebih luas untuk optimisasi rute dan manajemen lalu-lintas.

     

    Perangkat IoT menghasilkan jumlah data masif yang perlu diproses dengan cepat. Edge computing memungkinkan penyaringan dan pemrosesan data awal, serta memberikan wawasan secara langsung. Sementara itu, distributed cloud menawarkan daya komputasi tambahan untuk analitik yang lebih mendalam.

     

  2. Skalabilitas dan Fleksibilitas

    Infrastruktur distributed cloud dapat secara dinamis mengalokasikan sumber daya untuk menangani beban kerja yang bervariasi dari perangkat IoT. Hal ini memastikan bahwa seiring bertambahnya jumlah perangkat yang terhubung, siste dapat berkembang tanpa mengorbankan kinerja.

     

    Dengan fleksibilitas dari distributed cloud, aplikasi IoT dapat diterapkan di berbagai lokasi geografis, memungkinkan pemrosesan data yang terlokalisasi dan compliance terhadap regulasi regional. Edge computing lebih lanjut meningkatkan hal ini dengan memastikan bahwa pemrosesan data kritis dilakukan di dekat sumbernya.

     

  3. Peningkatan Keamanan dan Kepatuhan

    Dengan memproses dan menyimpan data secara lokal melalui edge computing dan node distributed cloud, organisasi dapat meningkatkan keamanan dan mematuhi hukum kedaulatan data. Hal ini mengurangi risiko pelanggaran data dan memastikan kepatuhan terhadap regulasi seperti GDPR. Lingkungan distributed cloud dan edge computing sering kali memasukkan langkah-langkah keamanan canggih, seperti enkripsi dan pemantauan berkelanjutan, untuk melindungi ekosistem IoT dari ancaman siber.

     

  4. Pemanfaatan Sumber Daya yang Dioptimalkan

    Edge computing mengurangi kebutuhan untuk transmisi data yang konstan ke cloud pusat, mengoptimalkan penggunaan bandwidth dan menurunkan biaya operasional. Distributed cloud melengkapi hal ini dengan menyediakan sumber daya yang dapat diskalakan untuk tugas pemrosesan data yang lebih luas.

     

    Kombinasi dari edge computing dan distributed cloud memungkinkan bisnis untuk mengelola implementasi IoT mereka dengan lebih hemat biaya, memastikan bahwa hanya data yang diperlukan yang ditransmisikan dan diproses di cloud.

 

Bagaimana Edge Computing Memengaruhi IoT?

Edge Computing adalah semacam game changer bagi IoT. Hal ini memungkinkan perangkat IoT lebih mandiri dengan menyimpan, memproses, dan menganalisis data secara lokal, alih-alih hanya mengirimkannya ke server terpusat. Kondisi ini dapat meningkatkan efektivitas perangkat IoT yang ada, serta memungkinkan perangkat dan topologi deployment baru.

 

Internet of Things (IoT) mengacu pada proses menghubungkan benda-benda fisik ke Internet. IoT terdiri dari perangkat fisik atau sistem hardware yang menerima dan mengirim data melalui jaringan tanpa intervensi manusia. Beberapa contohnya adalah sensor, kendaraan otonom, smart house, smart watch, dan perangkat IoT industri.

 

Sistem IoT yang khas bekerja dengan terus-menerus mengirim, menerima, dan menganalisis data dalam sebuah loop umpan balik. Analisis dapat dilakukan dalam waktu hampir real-time atau selama periode waktu yang panjang, dan sering dibantu oleh algoritma Artificial Intelligence dan Machine Learning (AI/ML) untuk membantu mendapatkan wawasan dari volume data yang sangat besar.

 

Edge computing melibatkan pemindahan fungsi komputasi, penyimpanan, dan jaringan ke atau dekat dengan lokasi fisik pengguna atau sumber data. Dengan memindahkan layanan komputasi lebih dekat ke lokasi-lokasi ini, pengguna mendapatkan manfaat dari layanan yang lebih cepat, lebih andal, dan pengalaman pengguna yang lebih baik. Selain itu, organisasi memiliki kemampuan untuk menerapkan jenis aplikasi baru yang peka terhadap latensi.

 

Edge computing, ketika digabungkan dengan IoT, memungkinkan organisasi untuk menerapkan beban kerja secara fleksibel pada perangkat keras IoT, meningkatkan kinerja dan memungkinkan kasus penggunaan baru, termasuk data dengan latensi rendah dan throughput tinggi, yang tidak mungkin dilakukan dengan IoT tradisional.

 

Korelasi Antara Edge Computing dan IoT

Integrasi IoT dan Edge Computing berpengaruh dalam mempercepat evolusi teknologi digital. Berikut adalah beberapa manfaat IoT dan edge computing:

  1. Pemrosesan Data Real-Time. Edge computing memungkinkan analisis dan respons langsung terhadap data, yang sangat penting untuk aplikasi seperti kendaraan otonom, otomasi industri, dan perawatan kesehatan pintar.
  2. Pengurangan Latensi. Dengan memproses data secara lokal, edge computing meminimalkan waktu yang dibutuhkan untuk mengirim data ke server pusat dan menerima respons, meningkatkan kinerja aplikasi IoT yang peka terhadap latensi.
  3. Optimisasi Bandwidth. Edge computing mengurangi jumlah data yang dikirimkan ke server pusat, mengurangi penggunaan dan biaya bandwidth, serta mengurangi kemacetan jaringan.
  4. Peningkatan Keamanan. Memproses data di tepi dapat mengurangi risiko keamanan dengan menjaga informasi sensitif lebih dekat ke sumbernya dan mengurangi paparan terhadap ancaman siber potensial selama transmisi.

 

Bagaimana Distributed Cloud Meningkatkan IoT

Distributed computing melibatkan beberapa sistem komputer yang bekerja bersama untuk menyelesaikan masalah yang kompleks, sering kali membagi tugas di berbagai node untuk mengoptimalkan kinerja dan efisiensi. Dalam konteks IoT, distributed computing memainkan peran penting dalam mengelola dan memproses sejumlah besar data yang dihasilkan oleh perangkat IoT.

 

Berikut beberapa aspek penggunaan IoT di cloud:

  1. Skalabilitas. Dengan mendistribusikan tugas pemrosesan data di berbagai node, komputasi terdistribusi memungkinkan sistem IoT untuk skalabilitas dengan efisien, mengakomodasi jumlah perangkat yang terhubung yang terus bertambah.
  2. Ketahanan. Sistem terdistribusi dapat terus berfungsi meskipun beberapa node mengalami kegagalan, memastikan keandalan dan waktu aktif yang lebih tinggi untuk aplikasi IoT.
  3. Kinerja. Memproses data lebih dekat ke sumbernya mengurangi latensi dan meningkatkan waktu respons, yang sangat penting untuk aplikasi IoT waktu nyata.

 

Sinergi IoT, Distributed Computing dan Edge Computing

Integrasi IoT dengan distributed cloud dan edge computing menciptakan ekosistem tangguh yang memanfaatkan keunggulan masing-masing teknologi. Berikut beberapa pengembangan efisiensi IoT dengan cloud:

  1. Skalabilitas dan Efisiensi. Komputasi terdistribusi memastikan bahwa sistem IoT dapat berkembang dengan efisien, mengelola volume data dan perangkat yang semakin meningkat.
  2. Kecepatan dan Responsifitas. Edge computing menyediakan kecepatan dan responsifitas yang diperlukan untuk aplikasi waktu nyata, meningkatkan pengalaman pengguna dan efisiensi operasional.
  3. Keandalan dan Keamanan. Bersama-sama, teknologi-teknologi ini meningkatkan keandalan dan keamanan aplikasi IoT, memastikan operasi yang berkelanjutan dan aman.

 

Kesimpulan

Sinergi antara Distributed Cloud, Edge Computing, dan IoT sedang mendorong gelombang inovasi dan efisiensi baru di berbagai sektor. Dengan mendekatkan kekuatan komputasi ke sumber data, ketiga teknologi ini secara bersama-sama meningkatkan kinerja, skalabilitas, keamanan, dan efektivitas biaya. Saat bisnis dan industri terus mengadopsi dan mengintegrasikan teknologi ini, mereka tidak hanya meningkatkan operasi saat ini tetapi juga membuka jalan untuk kemajuan masa depan.

 

Merangkul konvergensi ketiganya sangat penting bagi organisasi yang bertujuan untuk tetap bersaing dalam cepatnya perubahan lanskap teknologi. Penggabungan distributed cloud, edge computing, dan IoT menawarkan pondasi kokoh untuk mengembangkan sistem yang lebih cerdas, responsif, dan efisien. Pada akhirnya, tujuan akhir perkembangan teknologi adalah menuju dunia cerdas yang lebih terhubung.

 

CBNCloud adalah salah satu pelopor dalam menyediakan layanan cloud computing di Indonesia. Kami fokus pada solusi cloud, web, aplikasi mobile, dan berbagai bidang lainnya. Kami dengan bangga menjadi mitra konsultasi cloud yang bersertifikasi, dan kami siap memberikan solusi untuk mengatasi tantangan bisnis Anda dengan tingkat keahlian yang tinggi. Jangan ragu untuk menghubungi kami jika Anda memiliki pertanyaan tentang implementasi solusi cloud.