Di era digital yang semakin maju, banyak perushaan mulai menghadapi tantangan terkait pengelolaan volume data bisnis yang semakin besar. Dalam upaya mengatasi isu ini, konsep hyperscale computing tampil sebagai solusi yang terbilang revolusioner.

Artikel sebelumnya telah membedah dunia hyperscale data center, termasuk menjelaskan perbedaannya dengan hypersale computing.

Kali ini kita akan mendalami dunia komputasi hyperscale, termasuk kelebihan dan potensi yang ditawarkannya. Pembahasan akan merangkum bagaimana super system ini memberikan skalabilitas tanpa batas, meningkatkan efisiensi biaya, serta mendukung pesatnya arus transformasi digital.

Yuk, kita mulai.

Daftar Isi
1. Apa Itu Hyperscale Computing?
2. Apa yang Melatarbelangi Kemunculan Hyperscale Computing?
    2.1. Ledakan Data
    2.2. Pertumbuhan Pengguna dan Layanan Digital
    2.3. Skalabilitas dan Ketersediaan
    2.4. Efisiensi Operasional dan Biaya
    2.5. Keamanan dan Redundansi
3. Sejarah Hyperscale Computing
    3.1. Ledakan perusahaan Internet dan dot-com
    3.2. Infrastruktur Data Center Berskala Besar
    3.3. Virtualisasi dan Cloud Computing
    3.4. Perusahaan Layanan Cloud
    3.5. Big Data dan Analitik
    3.6. Jejaring Sosial dan Layanan Media Streaming
4. Hyperscale Computing di Antara Komputasi Jenis Lain
5. Kelebihan dan Tantangan yang Dihadapi Hyperscale Computing
6. Perusahaan Penyedia Layanan Hyperscale Computing (Hyperscalers)
    6.1. Amazon Web Services (AWS)
    6.2. Google Cloud Platform (GCP)
    6.3. Microsoft Azure
    6.4. IBM Cloud
    6.5. Alibaba Cloud
7. Diskusikan Kebutuhan Hyperscale Computing Anda dengan CBNCloud

Apa Itu Hyperscale Computing?

Hyperscale computing mengacu pada kemampuan untuk mengatur sumber daya komputasi—seperti server, penyimpanan dan jaringan—pada skala yang sangat besar guna memenuhi tuntutan aplikasi berkinerja tinggi dan berintensitas data.

Komputasi hyperscale kerap ditemukan pada perusahaan teknologi raksasa, cloud service provider, dan platform social networking dengan pengguna berjumlah masif—katakanlah jutaan, bahkan miliaran. Sistemnya sendiri bisa terdiri dari ribuan sampai jutaan server yang saling terhubung.

Untuk memahami sebesar apa skala komputasi hyperscale, coba bayangkan sistem yang bekerja di balik platform seperti Facebook, LinkedIn, Twitter, Instagram, TikTok, Netflix dan lain sebagainya. Untuk mendukung basis pengguna mereka yang luar biasa tinggi, mereka sudah pasti mengandalkan hyperscale computing untuk menyediakan layanan secara efisien.

Instagram, misalnya. Sebagai platform media sosial, IG mengelola miliaran foto, video dan interaksi pengguna setiap harinya. Komputasi hyperscale memungkinkan mereka untuk memproses dan menyimpan jumlah data yang luar biasa besar, sekaligus memastikan akses yang cepat dan andal bagi pengguna. Hal ini supaya fitur seperti unggahan foto instan, notifikasi real-time, rekomendasi personal dan pengiriman konten dapat berlangsung lancar.

TikTok adalah platform berbagi video yang saat ini sedang naik daun. Dengan jutaan pengguna yang mengunggah dan menonton video secara bersamaan, komputasi hyperscale memainkan peran penting dalam menangani lalu lintas data yang besar, sekaligus memastikan streaming video berjalan mulus.

Netflix merupakan layanan streaming video terkemuka yang menyediakan film dan acara TV kepada jutaan pengguna di seluruh dunia. Hyperscale computing memungkinkan mereka untuk menyimpan dan mengelola perpustakaan konten multimedia yang sangat besar, sekaligus mengirimkannya ke pengguna di berbagai perangkat. Sistem ini mengoptimalkan proses transcoding video, pengiriman konten, dan algoritma personalisasi untuk memberikan pengalaman streaming yang nyaman.

Salah satu aspek penting dalam hyperscale computing adalah kemampuannya untuk melakukan penyebaran dan manajemen yang terdistribusi. Artinya, sistem hyperscale dibangun dari sejumlah besar server terpisah yang berkolaborasi untuk menyediakan layanan sesuai keperluan. Jika satu server rusak atau gagal berfungsi, sistem tetap dapat digunakan karena beban kerja akan dialihkan ke server lain yang tersedia.

Komputasi hyperscale erat kaitannya dengan cloud computing karena mendukung kecanggihan teknologi virtualisasi dan otomatisasi. Sinergi kedua teknologi ini memungkinkan penyebaran sumber daya komputasi secara dinamis sesuai permintaan, penggunaan sumber daya secara optimal, dan pengelolaan infrastruktur yang efisien.

Keuntungan utama dari hyperscale computing meliputi skalabilitas, kemampuan untuk menangani volume big data, availability, dan keandalannya yang mumpuni. Dengan menggunakan infrastruktur hyperscale, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi kinerja bisnis, serta lebih siap dalam menghadapi perkembangan tuntutan bisnis.

Apa yang Melatarbelakangi Kemunculan Hyperscale Computing?

Eksistensi hyperscale computing dipicu dari beberapa kebutuhan dalam teknologi modern:

  • Ledakan Data

    Perkembangan teknologi digital, Internet of Things (IoT), dan aplikasi berbasis cloud menghasilkan ledakan data. Kondisi ini menyebabkan banyak perusahan kebanjiran volume big data yang harus dikelola dan dianalisis secara efisien. Demi menangani skala yang luar biasa besar ini, dibutuhkan infrastruktur yang bukan kaleng-kaleng.

  • Pertumbuhan Pengguna dan Layanan Digital

    Meluasnya penggunaan internet dan adopsi perangkat digital menyebabkan meningkatnya permintaan layanan digital seperti media sosial, streaming video, e-commerce, dan cloud service. Hal ini menuntut tersedianya layanan bagi jutaan, bahkan miliaran pengguna, dengan kinerja tinggi dan waktu respon yang sangat cepat.

  • Skalabilitas dan Ketersediaan

    Dalam menghadapi lonjakan permintaan tersebut, organisasi membutuhkan kemampuan untuk memperluas infrastruktur secara cepat dan nyaman. Hyperscale computing memungkinkan skalabilitas horizontal dilakukan dengan mudah. Sumber daya komputasi dapat ditambahkan atau dikurangi sesuai kebutuhan. Perusahaan dapat memenuhi permintaan dengan cepat dan menjaga ketersediaan layanan.

  • Efisiensi Operasional dan Biaya

    Hyperscale computing dapat memberikan efisiensi operasional yang signifikan. Dengan konsolidasi sumber daya dan otomatisasi manajemen, perusahaan dapat mengoptimalkan penggunaan infrastruktur mereka, mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan efisiensi dalam penggunaan daya ruang dan tenaga kerja.

  • Keamanan dan Redundansi

    Hyperscale computing juga memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan keamanan dan ketahanan terhadap kegagalan. Dengan menggunakan arsitektur terdistribusi, data dan beban kerja dapat disebarkan ke sejumlah besar server yang terhubung. Jika satu server mengalami gangguan atau kegagalan, layanan tetap berlanjut dari server lain yang tersedia. Kontinuitas operasional pun senantiasa terjaga.

Sejarah Hyperscale Computing

Sejarah hyperscale computing dapat ditelusuri kembali ke awal tahun 2000-an ketika permintaan akan skala infrastruktur yang luar biasa bermunculan. Berikut beberapa peristiwa dan perkembangan penting dalam sejarah hyperscale computing:

  • Ledakan perusahaan Internet dan dot-com

    Pada awal 2000-an, ledakan dot-com menyebabkan perusahaan internet dan teknologi baru menjamur. Amazon, Google, dan Yahoo! menghadapi pertumbuhan pesat dalam volume data dan permintaan akan layanan mereka. Situasi ini mendorong kebutuhan akan infrastruktur yang sanggup menangani skala raksasa.

  • Infrastruktur Data Center Berskala Besar

    Pada pertengahan hingga akhir 2000-an, perusahaan mulai membangun data center berskala masif untuk mengakomodasi peningkatan permintaan layanan. Google dan Microsoft berinvestasi besar-besaran untuk infrastruktur data center mereka yang terhubung dengan ribuan server.

  • Virtualisasi dan Cloud Computing

    Perkembangan teknologi virtualisasi menjadi faktor kunci dalam pengembangan hyperscale computing. Menggunakan teknologi virtualisasi, perusahaan dapat mengelola sumber daya komputasi secara efisien. Hal ini memungkinkan penyebaran lebih cepat dan manajemen terdistribusi.

  • Perusahaan Layanan Cloud

    Pada pertengahan 2000-an, penyedia layanan cloud seperti Amazon Web Services (AWS), Google Cloud Platform (GCP), dan Microsoft Azure membuka jalan bagi meluasnya adopsi hyperscale computing. Para provider ini menawarkan infrastruktur terskalakan dan layanan cloud bagi pelanggan dengan kebutuhan skala beragam.

  • Big Data dan Analitik

    Peningkatan jumlah data yang dihasilkan oleh organisasi mempercepat adopsi hyperscale computing. Big data dan analitik memerlukan infrastruktur yang dapat mengolah, menyimpan, dan menganalisis volume big data dengan cepat dan efisien.

  • Jejaring Sosial dan Layanan Media Streaming

    Perkembangan jejaring sosial dan layanan media streaming seperti Facebook, Twitter, dan Netflix memberikan dorongan signifikan bagi hyperscale computing. Melayani jutaan pengguna dan menyediakan konten dengan waktu respon cepat menjadi tantangan yang memerlukan dukungan infrastruktur hyperscale.

Sejak itu, hyperscale computing terus berkembang hingga menjadi landasan bagi penyediaan layanan infrastruktur teknologi yang scalable di era digital. Banyak perusahaan terus berinvestasi dalam infrastruktur hyperscale demi menghadapi peningkatan permintaan yang semakin kompleks.

Hyperscale Computing di Antara Komputasi Jenis Lain

Hyperscale computing memiliki perbedaan dan kesamaan dengan beberapa jenis komputasi lain. Berikut adalah perbandingan antara hyperscale computing dengan edge computing, cloud computing dan high-performance computing:

Meskipun terdapat perbedaan, hyperscale computing, edge computing, cloud computing dan high-performance computing memiliki peran penting dalam menghadapi tuntutan komputasi modern. Masing-masing dapat menjadi pendekatan yang tepat, tergantung pada kebutuhan skala, lokasi dan jenis aplikasi yang ingin dijalankan.

Kelebihan vs Tantangan yang Dihadapi Hyperscale Computing

Hyperscale computing memiliki sejumlah kelebihan yang signifikan, tetapi juga dihadapkan pada beberapa tantangan. Berikut adalah beberapa kelebihan dan tantangan utama yang dihadapi oleh hyperscale computing:

Perusahaan Penyedia Layanan Hyperscale Computing (Hyperscalers)

Sekarang, setelah Anda tertarik untuk menjajal layanan komputasi super ini, berikut beberapa perusahaan penyedia hyperscale computing yang kerap disebut sebagai hyperscalers.

Perusahaan-perusahaan ini menawarkan berbagai layanan cloud computing yang dapat diskalakan secara besar-besaran untuk memenuhi kebutuhan aplikasi berkinerja tinggi dan berintensitas data. Masing-masing perusahaan memiliki kekuatan dan kekhasan sendiri dalam hal fitur, ketersediaan wilayah, dan model harga.

  • Amazon Web Services (AWS): cloud service provider terbesar di dunia ini dikenal dengan infrastruktur hyperscale-nya. Layanan cloud computing yang ditawarkan (komputasi, penyimpanan, basis data dan analitik) akan menggunakan ribuan server terdistribusi di data base mereka di seluruh dunia.
  • Google Cloud Platform (GCP): penyedia layanan cloud dari Google ini juga mengadopsi konsep hyperscale computing. Infrastruktur yang digunakan sangat besar untuk penyediaan layanan komputasi dan analitik yang scalable, termasuk mesin virtual, basis data, dan Artificial Intelligence (AI).
  • Microsoft Azure: platform cloud computing dari Microsoft yang memiliki kapabilitas hyperscale. Azure menyediakan infrastruktur yang scalable untuk mengelola dan menyediakan berbagai layanan cloud, termasuk komputasi, penyimpanan, dan kecerdasan buatan.
  • IBM Cloud: menyediakan hyperscale computing melalui layanannya yang berbasis cloud. Dengan produk seperti IMB Virtual Servers, IBM Cloud Object Storage dan IBM Db2, IBM Cloud membantu organisasi dalam membangun dan mengelola infrastruktur hyperscale mereka.
  • Alibaba Cloud: penyedia layanan cloud dari perusahaan teknologi terbesar di Tiongkok, Alibaba Group. Aliba Cloud menerapkan hyperscale computing untuk menyediakan layanan infrastruktur dan aplikasi cloud kepada pelanggan di seluruh dunia.

Perusahaan-perusahaan ini menjadi contoh penting bagaimana hyperscale computing telah menjadi landasan bagi penyediaan layanan dan infrastruktur yang scalable di era digital saat ini.

Diskusikan Kebutuhan Hyperscale Computing Anda dengan CBNCloud

Sebagai mitra terpercaya AWS untuk solusi komputasi pelanggan mereka, Anda dapat senantiasa mengandalkan kami untuk sesi konsultasi dan diskusi komprehensif. Mulai dari skalabilitas dan availability yang dibutuhkan, keamanan, fleksibilitas, support dan layanan, sampai dengan skenario harga serta model penagihan yang paling sesuai dengan kondisi perusahaan.

Kemitraan kami berkomitmen untuk memfasilitasi kebutuhan Anda akan inovasi infrastruktur terkini. Jadwalkan meeting dengan kami untuk membahas rangkaian solusi cloud menyeluruh dari hulu ke hilir.

Jika Anda berminat untuk mengadopsi teknologi Microsoft Azure untuk peningkatan potensi bisnis, berinteraksi dengan tim Sales dan Support kami juga sesederhana mengirimkan email, mengisi formulir permintaan layanan, atau menelepon Call Center.

Belum punya kebutuhan akan hyperscale computing karena kurangnya tim pendukung internal untuk mengikuti perkembangan teknonologi cloud yang dinamis? Jangan khawatir, kami pun siap mendampingi Anda dalam solusi Managed Services kami.

Jadi tunggu apa lagi?

Nikmati kemudahan bertransformasi digital bersama CBNCloud, optimized to simplify your life.(put)

HUBUNGI KAMI:
sales@cbncloud.co.id
+6221 2996 4977 ext. 6800
cbncloud.co.id

Kami Ada untuk Anda

Call Center

Hubungi Tim Sales kami untuk tentukan jadwal presentasi.

Support

Tim Technical Support kami yang berpengalaman dan tersertifikasi selalu siap membantu Anda hanya dengan sekali klik atau panggilan telepon. Kapan pun, di mana pun.

Member Center

Masuk sebagai member dan nikmati beragam solusi kami untuk bisnis Anda.