Transformasi digital telah mengubah kebiasaan masyarakat melalui penggunaan smartphone dan aplikasi yang saling terhubung dengan internet, salah satunya di sektor keuangan yakni perbankan digital.
Perbankan digital adalah upaya mentransformasi layanan bank konvensional ke layanan digital. Berkat layanan perbankan digital, kita bisa berbelanja sekaligus berinvestasi sembari rebahan santai di rumah, di mana pun, kapan pun.
Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2018, inovasi teknologi perbankan dimulai dari munculnya Core Banking System (CBS) berupa aplikasi untuk memproses transaksi perbankan sehari-hari yang mencakup fungsi nasabah, simpanan, pinjaman, akuntansi, dan pelaporan melalui kepraktisan, kemudahan akses, kecepatan, kenyamanan, biaya yang ekonomis, dan transparan.
Layanan perbankan digital meminimalkan interaksi secara langsung dengan pegawai bank, sehingga meningkatkan efisiensi kegiatan operasional dan mutu pelayanan bank kepada nasabahnya.
Mulai dari membuka rekening, melakukan transfer uang, membayar tagihan, mengisi ulang saldo dompet digital hingga membeli produk investasi dapat dilakukan di mana pun, kapan pun.
Boston Consulting Group (BCG) pada Desember 2020 melaporkan bahwa tren adopsi perbankan digital di kawasan Asia Tenggara meningkat karena penetrasi internet yang tinggi, adopsi perilaku konsumen ritel, dan keterbatasan akibat pandemi Covid-19.
Berdasarkan survei BCG yang dilakukan di 30 negara pada tahun 2020, nasabah bank ritel yang menjadi responden mengaku lebih sering menggunakan layanan perbankan digital untuk beradaptasi di tengah pandemi.
Lembaga Riset International Data Corporation Indonesia (IDC) memprediksi bahwa 33% perusahaan global akan gulung tikar jika tak segera mengadopsi teknologi dan melakukan transformasi digital.
Smartphone dan internet telah menjadi saluran layanan perbankan digital sebagai faktor kunci kelangsungan bisnis melalui keunggulan aksesibilitas, kenyamanan dan keamanan transaksi, sehingga bank konvensional dipastikan akan turut berpacu dalam melakukan digitalisasi.
Guna memastikan kelancaran transformasi digital, tentunya bank konvensional membutuhkan dukungan infrastruktur TI yang dinamis, scalable, aman serta tetap memenuhi regulasi dengan adanya penempatan server data di Indonesia.
Pembaharuan infrastruktur TI ini akan mengakomodasi Developer TI di industri perbankan untuk lebih agile dalam bertransformasi dengan tetap mematuhi aturan-aturan dari regulator.
Hubungi kami segera untuk mengetahui layanan Private Cloud, Distributed Cloud atau Hybrid Cloud sebagai solusi terbaik, aman dan terpercaya guna mendukung Anda dalam melakukan transformasi digital. Nikmati kemudahan bertransformasi digital bersama CBNCloud.