Untuk pertama kalinya pada 2024, Forbes meramalkan bahwa pengeluaran yang digelontorkan oleh banyak perusahaan secara global untuk infrastruktur cloud computing diperkirakan akan mencapai lebih dari $1 triliun. Beberapa faktor pendorongnya adalah kebutuhan mengadopsi platform dan layanan baru yang terus meningkat, termasuk layanan kecerdasan buatan (AI).

Salah satu penyebabnya adalah, pada 2024, migrasi ke cloud diprediksi akan menghasilkan peluang lebih dari sekadar penghematan waktu dan uang. Beberapa kasus yang mengemuka menunjukkan bahwa penggunaan cloud di berbagai industri menjadi kunci bagi bisnis untuk menjadi lebih inovatif, gesit dan pada akhirnya—sukses.

Bagi banyak bisnis, akan ada tantangan signifikan—sering kali berkaitan dengan isu keamanan dan perlindungan data. Namun, model-model baru yang berusaha menawarkan solusi terbaik dari semua dunia, seperti hybrid cloud dan sistem cloud terfederasi, akan terus meruntuhkan hambatan tersebut.

Pada 2024, cloud akan terus menjadi pendorong inovasi dan peluang yang dinamis dan menarik. Berikut adalah gambaran Forbes tentang 10 tren paling signifikan dalam bidang ini.

AI As-A-Service

Infrastruktur cloud berperan besar dalam menyediakan kecerdasan artifisial untuk publik yang lebih luas, sejalan dengan semua manfaat sosial-ekonomi yang berpotensi dihasilkannya. Model AI, seperti Large Language Model (LLM) yang menggerakkan ChatGPT, dilatih dengan jumlah data raksasa, menggunakan daya komputasi berkapasias masif. Sebagian besar bisnis tidak memiliki sumber daya untuk melakukannya sendiri, tetapi dengan mengakses ke layanan kecerdasan buatan melalui platform cloud, mereka dapat memanfaatkan teknologi ini yang kuat dan transformatif.

Hybrid and Multi-Cloud

Jumlah organisasi besar dengan strategi multi-cloud (pembeli layanan cloud dari lebih dari satu provider) diprediksi akan meningkat dari 76% di 2023 menjadi 85% selama 2024. Kondisi ini menawarkan keuntungan biaya dan fleksibilitas, tetapi menambah kompleksitas pada tata kelola data dan integrasi dengan sistem warisan. Solusi infrastruktur multicloud dan hybrid cloud (menggabungkan cloud dengan infrastruktur di lokasi) adalah solusi canggih dengan popularitas yang akan terus meningkat karena organisasi mencari keseimbangan antara keamanan dan fleksibilitas, serta memilih layanan yang mereka butuhkan.

Real-Time Cloud Infrastructure

Selama 2024, perusahaan akan semakin mencoba memanfaatkan data real-time untuk memperoleh wawasan terkini ketimbang bertindak berdasarkan informasi yang sudah basi. Di saat yang sama, semakin banyak konsumsi data akan berupa data yang disiarkan—film dan musik dari Netflix dan Spotify, data video dari panggilan Zoom atau Teams, dan bentuk-bentuk hiburan ter-publish seperti cloud gaming. Artinya, penyimpanan data yang memberikan prioritas pada akses instan, seperti perangkat penyimpanan Flash dan solid-state, akan semakin diminati oleh pelanggan cloud.

Cloud-Driven Innovation And Transformation

Selain kecerdasan buatan (AI) yang disebutkan di atas, mengadopsi teknologi cloud computing dapat menjadi gerbang menuju banyak teknologi transformatif lainnya, seperti Internet of Things (IoT), blockchain, dan quantum computing. Dengan menghilangkan kebutuhan untuk berinvestasi langsung dalam arsitektur dan infrastruktur, bisnis dapat meluncurkan inisiatif “quick-win/fail-fast” untuk mengevaluasi manfaat dari teknologi terbaru dengan lebih mudah.

Cloud Security And Resilience

Enkripsi, otentikasi, dan pemulihan bencana adalah tiga fungsi layanan cloud computing yang akan semakin diminati ketika menghadapi lanskap ancaman yang terus berkembang. Frekuensi dan level keparahan atas pencurian dan pelanggaran data semakin meningkat, seiring dengan perkembangan hacker dalam menciptakan bentuk serangan baru yang didukung oleh kecerdasan buatan. Setiap sistem yang harus dapat diakses oleh manusia akan selalu berisiko dari serangan rekayasa sosial. Artinya, keamanan dan ketahanan menjadi prioritas utama bagi semua penyedia dan pelanggan layanan cloud computing.

Sustainable Cloud Computing

Para penyedia layanan cloud papan atas telah membuat komitmen net-zero, tidak hanya untuk operasi mereka sendiri tetapi juga untuk membantu pelanggan dalam mengurangi jejak karbon. Amazon berjanji untuk mencapai 0 emisi pada 2040, dan Microsoft bertujuan untuk melampaui target ini sepuluh tahun lebih cepat. Bersama dengan Google, mereka juga telah menyatakan niat untuk menghasilkan 100% energi terbarukan dalam seluruh operasi mereka. Berhasil atau tidaknya, masih perlu dipantau, tetapi dorongan untuk cloud computing yang lebih hijau dan lebih environment-friendly akan menjadi tren 2024 yang signifikan,

Simplified Cloud Computing

Saat ini, tools low-code/no-code sedang membuka kemungkinan bagi orang non-teknis untuk membuat aplikasi yang sebelumnya didominasi oleh software engineer terlatih. Mengadopsi peralihan ini, penyedia layanan cloud juga memanfaatkan drag-and-drop interface natural language tools untuk memangkas kebutuhan akan keterampilan teknis tingkat tinggi dan "mendemokratisasikan" implementasi dan manajemen layanan dan infrastruktur cloud.

Privacy In The Cloud

Privasi cloud mengacu pada pengembangan berkelanjutan dari solusi teknologi, regulasi, dan legislatif yang dirancang untuk membantu bisnis dalam memanfaatkan layanan cloud sambil memastikan bahwa pelanggan mereka yakin bahwa data mereka sepenuhnya terlindungi. Ketika sebuah bisnis menggunakan layanan cloud, umumnya melibatkan pertukaran data kepada pihak ketiga—biasanya penyedia layanan cloud. Mengelola implikasi privasi dari hal ini akan terus menjadi tema penting dalam cloud computing selama tahun 2024.

Serverless And Pay-As-You-Go Cloud

Serverless adalah model layanan cloud computing yang menghilangkan kebutuhan untuk mengelola server sendiri. Biasanya, penyedia layanan cloud mengirimkan tagihan kepada perusahaan berdasarkan jumlah server yang ingin di-host untuk infrastrukturnya. Dalam model serverless, perusahaan hanya akan ditagih berdasarkan sumber daya yang digunakan secara langsung. Efisiensi jadi meningkatkan karena menghilangkan kebutuhan untuk membayar server. Bahkan, ketika tidak digunakan, perusahaan terbebas dari kewajiban membayar dan dapat fokus pada kegiatan inti mereka.

Edge Computing Everywhere

Edge computing adalah paradigma terkait cloud computing, di mana informasi diproses sesegera mungkin di lokasi pengumpulan data. Contoh: mungkin ada monitor detak jantung real-time yang dipakai untuk mendeteksi aritmia. Karena sebagian besar data yang dikumpulkannya adalah irama jantung "normal", mengirimkan semua data tersebut ke cloud untuk dianalisis, kemudian kembali ke pengguna untuk memberi tahu bahwa semuanya baik-baik saja, akan menjadi pemborosan bandwidth. Menganalisis data pada perangkat itu sendiri menghilangkan biaya ini. Artinya, pengguna dapat segera mendapatkan peringatan jika data yang tidak normal terdeteksi. Pada tahun 2024, prosesor yang lebih kecil dan efisien, algoritma yang lebih efisien dalam penggunaan memori, dan jaringan canggih seperti 5G semua berkontribusi untuk membuat edge semakin layak untuk sejumlah aplikasi yang berkembang. (put/forbes.com).

HUBUNGI KAMI:
sales@cbncloud.co.id
+6221 2996 4977 ext. 6800
cbncloud.co.id

Kami Ada untuk Anda

Call Center

Hubungi Tim Sales kami untuk tentukan jadwal presentasi.

Support

Tim Technical Support kami yang berpengalaman dan tersertifikasi selalu siap membantu Anda hanya dengan sekali klik atau panggilan telepon. Kapan pun, di mana pun.

Member Center

Masuk sebagai member dan nikmati beragam solusi kami untuk bisnis Anda.